Senin, 27 April 2015

Tugas 4 IBD Manusia & Cinta Kasih

Manusia Dan Cinta Kasih

 
A.      Pengertian Cinta Kasih
Cinta dan kasih memiliki pengertian yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Perbedaan cinta dan kasih adalah pengertian cinta lebih mengarah pada perasaan yang mendalam, sedangkan pengertian kasih lebih mengarah pada pengungkapan untuk mengeluarkan perasaan, mengarah pada orang atau yang dicintai. Perasaan kasih dapat memperkuat perasaan cinta. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa cinta kasih adalah perasaan suka(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh perasaan belas kasihan.
Dalam kehidupan manusia, cinta memegang peranan penting karena cinta merupakan landasan dalam perkawinan, pembentukkan keluarga, merawat anak, hubungan yang erat dalam masyarakat, dan hubungan manusiawi yang akrab. Cinta juga menjadi pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhan sehingga manusia dapat menyembah Tuhan dengan ikhlas, menaati perintah-Nya dan juga menjauhi larangan-Nya serta berpegang teguh pada syari’at-Nya.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya yang berjudul Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu memberi, bukan menerima. Memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan dan yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang bersifat manusiawi, bukan materi.
Dr. Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya yang berjudul Manajemen Cinta mengatakan cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni dan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Cinta selalu dibutuhkan dalam kehidupan manusia.

B.      Unsur-unsur Cinta
            Unsur-unsur cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono ada tiga yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan  anda dan dia sudah tidak ada jarak sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, dan Saudara digantikan oleh panggilan nama atau sebutan seperti sayang. Kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa rindu jika jauh dan tidak bertemu dalam jangka waktu yang lama, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Keterikatan adalah adanya perasaan untuk selalu bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau bepergian bersama orang lain selain dia. Kemesraan, keterikatan, dan juga keintiman dapat digambarkan dalam segitiga cinta.





Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa tidak semua unsur cinta itu memiliki kekuatan yang sama. Dari ketiga unsur cinta tersebut, terdapat 3 hubungan percintaan diantaranya :

1.                  Cinta dimana keterikatan lebih kuat dari keintiman dan kemesraan disebut cinta setia
2.                  Cinta dimana Kemesraan lebih kuat dari keterikatan dan kemesraan disebut cinta rayuan.
3.                  Cinta dimana keintiman lebih kuat dibandingkan keterikatan dan kemesraan disebut cinta saudara.

Jika salah satu unsur tersebut tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau tidak bisa disebut sebagai cinta.  
            Cinta memiliki 3 tingkatan. 3 tingkatan cinta diantaranya tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta yang paling tinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan Jihad Fisabilillah (jihad di jalan Allah). Tingkatan cinta menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami/istri, dan kerabat. Tingkatan cinta yang paling rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan keluarga, kerabat, tempat tinggal, dan harta.  
            Cinta yang paling tinggi yaitu cinta kepada Allah, Rasulullah, dan juga Jihad Fisabilillah merupakan sebuah keharusan bagi seorang muslim. Tingkatan cinta ini merupakan cinta yang tidak ada duanya. Cinta pada tingkat menengah hakikatnya adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa. Suatu ikatan keluarga tidak akan terbentuk jika tidak ada pengaruh dari cinta tingkat menengah. Cinta yang paling rendah merupakan cinta yang paling keji, hina, dan merusak. Cinta ini juga disebut cinta rendahan. Cinta ini memiliki bentuk seperti:
         Cinta kepada Thagut yaitu sesuatu yang disembah selain Allah
         Cinta yang didasari hawa nafsu
         Cinta yang mengutamakan kecintaan terhadap orang tua, anak, istri, perniagaan, dan tempat tinggal




 C.     Pengertian Kasih Sayang
            Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan dalam kehidupan rumah tangga. Rasa kasih sayang menyebabkan orang-orang yang berada dalam kehidupan rumah tangga dituntut untuk bertanggung jawab, saling pengertian, saling terbuka, jujur, baik secara sadar ataupun tidak. Bila salah satu tuntutan dalam kasih sayang tersebut tidak dipenuhi maka keutuhan rumah tangga dapat terancam. Kasih sayang merupakan dasar komunikasi dalam keluarga terutama pada komunikasi anak dan orang tua. Komunikasi anak dan orang tua dilakukan berdasarkan kasih sayang karena anak merupakan hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Kasih sayang dan perhatian orang tua mempengaruhi perkembangan watak anak. Kasih sayang yang diberikan kepada anak akan mempengaruhi kehidupan anak tersebut dalam masyarakat. Pemberian kasih sayang dari orang tua dapat dibedakan dari sifat orang tua yang memberi kasih sayang dan anak yang diberi kasih sayang. Sifat yang membedakan pemberian kasih sayang antara lain:

         Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang baik moral dan materiil sebanyak-banyaknya. Sang anak hanya menerima dan tidak memberikan respon. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi takut, kurang berani, dan tidak dapat menyampaikan pendapatnya dalam masyarakat.

         Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Disini, anak yang memberikan kasih sayang kepada orang tua, namun orang tua hanya mendiamkan dan tidak membalasnya.

         Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Orang tua hanya memenuhi kebutuhan materi saja. Tingkah laku sendiri-sendiri dan tidak saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin karena tidak adanya kasih sayang antara orang tua dan anak.

         Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang, sehingga mereka dapat saling menyayangi, menghargai dan saling membutuhkan.

Kurangnya kasih sayang dapat memberikan dampak buruk. Contoh kasus yang terjadi pada anak akibat kurangnya kasih sayang orang tua terhadap anak diantaranya adalah adanya anak-anak berandalan.  

D.      Contoh Kasih Sayang

1. Cinta kasih antar orang tua dan anak
Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian hari. Contoh cinta kasih orang tua terhadap anak diantranya adalah seorang ibu yang memotong dagingnya untuk dimakan oleh anaknya karena mereka tidak memiliki makanan untuk dimakan. Contoh lainnya adalah seorang ayah yang menghisap jari jempol anak nya yang membusuk dan bernanah agar anaknya tidak merasa kesakitan lagi

2. Cinta kasih antara pria dan wanita
Seseorang pria menaruh perhatian terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.

3. Cinta kasih antara manusia
Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.

4. Cinta kasih antara manusia dan Tuhan
Contoh kasih antara manusia dan Tuhan diantaranya adalah seorang taat beribadah, menurut perintah Tuhan, menjauhi larangan-Nya, dan rela meninggalkan sesuatu yang dicintainya selain Tuhan untuk menjalankan perintah Tuhan .
5. Cinta kasih manusia terhadap lingkungan
Contoh Cinta kasih manusia terhadap lingkungan yaitu seseorang menciptakan taman yang indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan hidupnya.

Contoh cinta kasih yang saya dapatkan dari orang tua berdasarkan pengalaman pribadi saya diantaranya mendapatkan kebutuhan untuk kelancaran kuliah. Hal tersebut dilakukan untuk meringankan beban saya untuk menuntut ilmu di bangku kuliah.  Hal tersebut merupakan contoh dari cinta kasih antar orang tua dan anak yang berupa dukungan untuk kegiatan menuntut ilmu.



Sumber
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ilmu_budaya_dasar/bab4-manusia_
               dan_cinta_kasih.pdf


Tidak ada komentar:

Posting Komentar